- Home >
- Seputar Pelajaran dan Tugas >
- Sinopsis
Posted by : Unknown
Minggu, 02 Juni 2013
LEGENDA SINGARAJA
Dulu di Pulau Bali, tepatnya di daerah Klungkung ada seorang raja
bergelar Sri Sagening. Istrinya cukup banyak dan yang terakhir bernama Ni Luh
Pasek yang berasal dari Desa Panji dan merupakan keturunan dari Kyai Pasek
Gobleg. Namun malang nasib Ni Luh Pasek, saat mengandung ia diusir secara halus
oleh suaminya dan dikawinkan dengan Kyai Jelantik Bogol
Ni Luh Pasek melahirkan seorang anak laki-laki bernama I Gusti Gede
Pasekan yang memiliki wibawa besar di kota Gelgel. Ia sangat disayang oleh
Jelantik Bogol walaupun bukan anak kandungnya. Saat berusia 20 tahun, I Gusti
Gede Pasekan diperintah untuk pergi ke Den Bukit, kelahiran ibunya. I Gusti gede Pasekan
dibekali sebilah keris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tombak bernama Ki
Tunjung Tutur. Saat perjalanan, mereka sempat bermalam di suatu tempat yang
disebut Batu Menyan. I Gusti Gede Pasekan dijaga oleh pengikutnya secara
bergantian.
Saat tengah malam ada makhluk gaib penghuni
hutan yang mengangkat I Gusti Gede Pasekan. Sehingga ia dapat melihat
pemandangan yang luas. Ia melihat pulau yang jauh dan gunung. Ketika Makhluk
Gaib menghilang, Ia mendengar bisikan yang mengatakan kalau tempat tersebut
merupakan daerah kekuasaannya.
Pada suatu hari ketika berada di desa ibunya, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di Pantai Penimbangan. Para nelayan tidak sanggup untuk membebaskan perahu yang kandas tersebut.
Pada suatu hari ketika berada di desa ibunya, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di Pantai Penimbangan. Para nelayan tidak sanggup untuk membebaskan perahu yang kandas tersebut.
Nahkoda perahu tersebut mendapat informasi dari tetua kampong nelayan bahwa I Gusti Gede Pasekan dapat menolongnya. Esoknya, orang bugis tersebut mendatangi I Gusti Gede Pasekan. Ia berjanji akan memberikan setengah isi muatan perahunya jika I Gusti Gede Pasekan mampu mengangkat perahunya.
I Gusti Gede Pasekan mengeluarkan dua buah
senjata pusaka warisan Kyai Jelantik Bogol. Ia memusatkan pikiran dan muncul
dua makhluk halus dari kedua senjata tersebut. Dengan bantuan makhluk tersebut,
I Gusti Gede Pasekan mampu menyeret perahu dengan mudah. Orang Bugis pun
menepati janjinya, ia menghadiahi I Gusti Gede Pasekan setengah muatan
kapalnya. Diantara hadiah tersebut ada dua buah gong besar. I Gusti pun
mendapat sebutan I Gusti Panji Sakti karena ia menjadi kaya.
Sejak itu, kekuasaannya meluas dan ia
mendirikan Kerajaan baru di Den Bukit. Ibu kota kerajaan itu disebut dengan
Sukasada. Saking luasnya, ia membuat kerajaan baru di sebelah utara Sukasada.
Daerah ini banyak di tumbuhi oleh pohon Buleleng, maka pusat kerajaan disebut
dengan Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang digemari oleh burung perkutut.
Didalam kota dibangun istana bernama Singaraja.
Nama itu menunjukan bahwa penghuninya adalah seorang raja yang gagah perkasa seperti singa. Ada juga mengatakan sebagai tempat persinggahan raja. Dengan demikian, Singaraja berasal dari kata Singgah Raja.
Nama itu menunjukan bahwa penghuninya adalah seorang raja yang gagah perkasa seperti singa. Ada juga mengatakan sebagai tempat persinggahan raja. Dengan demikian, Singaraja berasal dari kata Singgah Raja.
Unsur Instrinsik :
·
Tema : Legenda
Singaraja/Sejarah
·
Tokoh dan Perwatakan :
Ø
Sri Bagening : Jahat, Kejam.
Ø
Ni Luh Pasek : Penyabar.
Ø
Kyai Jelantik Bogol : Penyayang, penuh kasih.
Ø
I Gede Pasekan : Berwibawa, Sopan, Kuat.
Ø
Penguhuni Hutan/Mahluk Gaib : Ramah.
Ø
Orang Bugis : Tepat Janji, Ramah.
·
Latar :
v
Tempat :
Ø
Pulau Bali
Ø
Klungkung
Ø
Kota Gelgel
Ø
Den Bukit
Ø
Batu Menyan
Ø
Pantai Penimbangan
v
Waktu :
Ø
Tengah Malam
·
Amanat : Apapun yang
kita lakukan, akan mendapatkan hasil yang setimbang.
·
Nilai :
Ø
Nilai Kehidupan :
o
Berbaktilah kepada orang tua
o
Janganlah suka menyerah
o
Apapun yang kau lakukan pasti akan memperoleh
hal yang setimpal
Ø
Nilai Kepribadian :
o
Jadilah pribadi yang bijak dan baik.
o
Ingatlah selalu nasehat orang tua